queen-ing, washing then blogging

Wednesday, April 24, 2013

We finally found it !

Selamat sore...
Setelah berkunjung ke blog saya sendiri untuk melihat blog2 yang sudah update, kemudian mampir sekilas ke tempat2 mereka, ada salah satu blogger yang menginspirasi saya untuk menulis blog hari ini karena dia mempunyai BANYAAAAKKK blog. Kami baru saja chit chat by phone barusan. 

Cerita ini lanjutan dari Masa Pencarian rumah idaman ya.
Jadi, setelah survey ke segala pelosok Bekasi, akhirnya pada suatu pagi di pertengahan January 2013, saya cek Timeline twitter warung. Di akun tsb saya follow banyak beberapa akun iklan promosi gratis. Dan melihat salah satu iklan perumahan rumah di salah satu akun iklan promo tsb. Langsung mention si pembuat tweet dan bertanya dimana lokasinya. 

Saat itu saya ingat, lagi bertubi2nya banjir karena tanggul A, tanggul B, tanggul C jebol dimana2. Jadi, kita mau survey juga agak ragu, kuatir jalan yang akan kita lalui terhambat karena banjir. 
Akhirnya, pada suatu hari minggu pergilah kita untuk survey.

Lokasinya di daerah Timur Cibubur *kata spanduk iklannya, padahal mah cileungsi nyaris ke jonggol.
Satu per satu komplek perumahan terlampaui, you name it : Harvest City, Metland, Taman Mekarsari *eh yang ini bukan perumahan yak. Sampai yang terakhir Bukit Putra. 
Suami saya menawarkan untuk melihat2 perumahan2 yg kita lewati tadi, saya bilang : "nanti aja pulangnya..."

Saya tadinya udah putus asa aja mau balik pulang, JUAAAAUUUUH banged. 
Sampai akhirnya, suami saya bilang, "jangan jangan,..... yang itu" sambil menunjuk ke arah gerbang perumahan tsb.

gerbang
random searching from google

Saya kan juga sebenernya ga tau dimana lokasinya. Saya cuma GPS manual yang mengarahkan suami saya untuk terus, belok atau stop :D. Pas liat namanya, sesuai dengan yang diinfokan via twitter. Yap... belok! Masuk ke komplek itu. 
Huaaaa... jalan masuknya kaya di film2... rimbun, teduh, hijau *alias banyak pohonan.
(susah nyari gambarnya...)

Lalu sampailah kita di kantor pemasaran yang guedeee banget. Masuk ke dalam trus ketemu sama pak security yang merangkap sebagai resepsionis. Saya menanyakan nama seorang sales, namun katanya lagi keluar sambil menunjukkan suatu spot office space si sales itu . Yahh... trus gimana dong nasib kita?! Kita kan janjiannya sama si sales itu. Gak ada 5 menit, tiba2 di spot itu ada yang angkat tangan tinggi, dadah2 ke kita. Hohohoho... itu diaaa.... horeee. dia ada.... 

Biasalah, pertama2 perkenalan diri. Trus dia nanya kira2 kita mau type rumah yang kaya gimana, menyodorkan brosur2. 


Iseng2 berhadiah, nanya : "Masih ada tanah hook ga?"
Jawabnya : "owww masih banyak...."

Si sales cek ketak-ketik di PC nya dan dapetlah beberapa kapling yang hook. Dia ambil salah satu brosurnya dan menandainya lokasi yg dimaksud dg spidol permanent. Trus kita di anter ke lokasinya, pake mobil operasional yg memang tersedia di kantor pemasaran.

Melewati SPBU *wawww... spbu di dalam komplek?,
Shelter shuttle bus Trans Jakarta *waw... ada shuttle bus trans Jakarta?
Shelter mobil angkutan  kawasan *nah gitu dong untuk komplek2 yang pemukimannya jauh dari jalan utama.
Sekolah, Mesjid, Gereja, 
Waterpark *hahhh? punya waterpark di komplek...
Pemandangannya masih gunung... waaaaahhhhh i'm falling in love.

Meninjau lokasi yang sudah dia tandai. Ternyata, kaplingnya masih berupa tanah, rumahnya masih indent. Tapi ada beberapa yang sudah terbangun karena mungkin sudah berjalan prosesnya. 
Prosesnya menurut di atas kertas sih 12 bulan, tapi biasanya ga pernah lebih dr 12 bulan.

Kembali lagi ke kantor pemasaran, sembari menimbang2...
Pertimbangan :
  1. Dataran tinggi : terpenuhi, parno sama musibah banjir kmrn.
  2. Akses 1 pintu keluar masuk, jadi lebih aman dan terkontrol dan bukan jalur umum. pintu masuk tsb hanya untuk penghuni aja.
  3. Sarana transportasi ke jakarta dan ke dalam kawasan : OK
  4. fasilitas sekolahan : ada dan lengkap.
  5. fasilitas kesehatan : di sebrang komplek ada RSUD cileungsi yang baguuuusss banget.
  6. Lingkungannya asri
  7. Sistem Cluster, jadi lebih terjaga keamanannya.
  8. Developer ternama & berreputasi baik
Akhirnya, saya & suami klik dan jatuh cinta sama kawasan perumahan itu. 
Booking kapling yg kita lihat. 

Di kantor pemasarannya, ada juga sales KPR yang kerjasama dengan developer tersebut. Kalo ga salah ada 5 bank : BCA, Mandiri, Niaga, BRI, BNI. Apply aja semuanya, mana2 aja yang duluan approve. Begitu saran si sales. 

Oiya, uang mukanya hanya 5-10% harga total rumah (dibayarkan maksimal 1 bulan setelah booking), yang berarti harga tanah hook sudah dimasukkan ke dalam harga rumah dan bisa di KPR kan. 
Hari gini, hampir semua perumahan mengharuskan DP min 30% dan tanah hook dibayarkan langsung ke developer, ga masuk ke harga total rumah sehingga tidak untuk di KPR-in.
Harga rumahnya beragam kok, dari yang 100jt an sampe yang 700jt an deh kalo ga salah.

Setelah bayar booking fee dan dapet surat pemesanan rumah, kita dapet suvenir tas woven dan beberapa set brosur. Ahahaha... ngarep banget si sales. 

Oiya kata si sales, mereka menyediakan kendaraan untuk survey ke lokasi kalau jumlah pesertanya minimal 5orang.

Kalo dipikir2 sih jaraknya lumayan jauuuuuuuuhhh banget, bisa nembus ke Cikarang.
Tapi kabarnya sebentar lagi mau di bangun tol JORR2 loh. Hohohoho...
Belum lagi ada rencana pembangunan monorel di daerah itu.
sik asik sik asik...

Pulangnya, kita kembali melewati perumahan2 tadi. Suami saya kembali menawarkan untuk mampir ke tempat2 tsb, saya menggeleng. Sudahi saja pencarian kita, karena rumah yang kita mau, sudah dibooking :D

Oiya, kenapa suami saya bilang, "jangan jangan,..... yang itu" sambil menunjuk ke arah gerbang perumahan tsb?
Karena ternyata, dulu waktu dia kerja di Cariyu dan tiap hari lewat situ. Dia bilang itu perumahan paling bagus dan punya impian untuk punya rumah di situ.
Dan ternyata? Insya Allah, terkabul :)
Amin.

Moral of the story :
Sekali lagi, cari rumah = cari jodoh. Kalau memang sudah waktunya, pasti dibukakan jalannya. 
Kalo berminat, boleh kok tanya2 via imel ke saya :)

PS. cerita ini bukan cerita yg disponsori developer itu loh. Ini murni pengalaman saya sendiri dalam mencari rumah idaman :) 

Masih bersambung ya tentang proses KPRnya...
Friday, April 12, 2013

Masa pencarian rumah idaman

Aloha semuanya...
Akhirnya tgl 8 April kemaren saya akad kredit KPR loh...
Lega rasanya... setelah sekian lama galau karena urusan KPR gag selesai2, ampir 3 bulan lohhh...
Jadi saya mau cerita2 nih tentang masa pencarian rumah idaman sampe ke urusan KPR, jadi ya bersambung2 gitu.... Hahahaha...

Jadi begini ceritanya...
Kalo gag salah sejak bulan November 2012, saat saya mulai ngitung2 'harta yang terpendam' *tsaaahhh*  sudah mulai menggeliat dan hasilnya lumayan, saya dan suami mulai survey2 cari rumah. 
Mekanismenya adalah saya browsing senin-jum'at ke komplek perumahan yang akan dikunjungi pas hari sabtu/minggu nya. 
Daerah yang kita jelajahi adalah Bekasi Utara yang katanya nembus2 bisa ke Marunda Jakarta Utara. Jauh? emangggg....
Tapi karena promosinya si mama yang sudah ngambil di daerah situ, pergilah kita survey ke daerah sana.
Patokannya dari Giant Wisma Asri, trus lewat jembatan besi.

Disana ada beberapa perumahan, diantaranya :

Dharmawangsa Residence. 
Cakep deh kawasannya, sistem cluster dan ada kolam renang/waterparknya gitu.
Ada tipe rumah yang disubsidi dan udah baja ringan. hohoho... Kalo dari arah giant wisma asri belok ke kanan, kompleks ini kompleks pertama yang akan dijumpai. Dulu saya dan suami sih ogah masuk ke situ, abisan gerbang kompleknya cakep banget, jiper harga rumahnya mahal. Setelah beberapa kali ke daerah itu, baru setelah kunjungan ke sekian mencoba mampir ke sana dan ternyata harganya ada yang terjangkau dan ada yang agak mahalnya. Saya sih suka dengan baja ringannya, walaupun rumahnya minimalis dengan sisa tanah belakang yang sangat minimalis, tapi suami saya ga begitu sreg. Jadi perumahan ini masih dalam pertimbangan.

Lanjut ke perumahan Grand Residence. Letaknya menurut saya strategis banget loh karena ga jauh dari jalan utama, di depan komplek itu ada sekolah negri dari SD-SMA, puskesmas yang udah lumayan bagus, lapangan olahraga lengkap dengan kursi penonton yang berundak2 itu dan deket sama kantor desa Sriamur. Ada tanah hook yang di deretan depan, cuma kita itung2 dananya dan gag masuk.

Maju lagi ke Villa Gading Harapan 5 (VGH 5), perumahan dengan tipe dan budget yang sangat minimalis. Kalo dilihat dari master plannya, komplek ini guede banged invasinya dan dibangun secara acak *menurut saya*, karena sebagian udah dibangun, sebagian masih sawah. Saya sudah menjelajah ke seluruh pojok2nya.  Jadi, tuh ada blok yang ditengah2 sawah, dikelilingi sawah. Ketika saya tanya ke 'kantor pemasaran' nya, kenapa begitu? jadi, sawah2 tersebut adalah tanah warga yang masih dalam tahap pembebasan. Nah, kalo ternyata gag mau dibebaskan, berarti rumah2nya di tengah sawah dong?! Ketika saya tanya ke kantor pemasarannya, apa aja yang bakalan didapet dengan harga rumah tsb ? jadi, rumah tersebut hanya di plester semen lantainya *means ngeramikin sendiri*, tembok yang diaci cuma tembok depan doang *berarti tembok dalam aciin dan plur sendiri*. 
Murah banget sih, cuma saya sih mikir bayar tukangnya berapa?? apalagi kalo di daerah tsb harus pake tukang dari daerah situ dan kabarnya harganya harga getok *suka2 si tukang aja*

Trus balik lagi ke pertigaan jembatan besi wisma asri, setelah tadi ke arah kiri, sekarang ke arah kanan. Yang saya temuin pertama adalah Villa Mutiara Gading 3 (grup ISPI)
Weitttssstaahhh.... didepan kompleknya udah ada ruko2 komersial, yang menandakan komplek tsb sudah dalam peradaban... hahahaha... 
Suami saya terkagum2 dengan kesan pertama, sudah sampe ngerencanain bakalan hangout malem minggu di ruko2 itu *cikal bakal kebangkrutan :p*. Sistem kluster juga. Masuk juga ke rumah contohnya... 
Huaaa suka banget dengan rumah contohnya. Bangunan rumah dibangun di tengah2 tanah, jadi masih ada tanah sisa depan, belakang, kanan, kiri. Keren deh pokoknya...
Pede sejuta nanya ke kantor pemasaran, hahahahaha...
sesuai dengan bentuknya yang cakep, harganya juga cakepppp :)

Kunjungan selanjutnya adalah ke daerah bekasi Timur dengan tujuan Bekasi Timur Regency yang letaknya ternyata dibelakang dukuh zambrud kota legenda. Tujuan kesana adalah mau melihat rumah yang dijual di kluster Kalimaya dan ternyata ada temen SD kita yang tinggalnya disana. Tata kompleknya rapih, tapi menimbang jaraknya, waduh kejauhan.

Kunjungan selanjutnya adalah ke komplek Turi Indah Regency, di deket pasar babelan. Komplek kecil dan rumah2nya gag begitu banyak sekitar 100an mungkin ya.  Tapi enaknya di komplek ini, pembangunan rumah menghabiskan tanah belakang untuk bikin dapur dan kamar mandi. Kamar tidur 3. Trus udah dibangunin pagar depan + fleksibilitas yang diberikan si depeloper. Kaya misalnya, si pembeli gag mau pake keramik 30x30, si depeloper kasi duit pengganti keramik ke pembeli, si pembeli bawa keramik sendiri, gratis ongkos pemasangan keramik. Cukup fleksibel sih, DP+kelebihan tanah (untuk yang hook) bisa di cicil kalo gag salah sampe 7x. Sekali lagi, faktor jarak yang bikin kita kurang sreg. 

Sekalian lewat mampir ke Villa Indah Permai, tadinya dengan maksud mau mengunjungi om di sana. Tapi ternyata si Om gag ada di rumah dan kantor pemasaran juga tutup karena sudah terlalu sore.

Di meja kerja saya ada setumpuk brosur perumahan hasil dari survey2 tersebut. 
Gag lama dari survey2 tersebut ada musibah banjir yang cukup membuat was2. Satu persatu kita telaah kembali, komplek2 mana yang kira2 aman dari banjir. 
Untuk daerah bekasi utara, menurut warga sekitar sih gag pernah banjir. Ya bener juga sih, karena masih banyak tanah kosong sebagai resapan air. Nah kalo tuh rumah2 udah pada dibangun, kira2 apa masih menjamin gag banjir ?! :D

Moral of the story adalah : nyari rumah itu sama kaya nyari jodoh. Pasti bakalan nemuin rumah yang klik untuk si suami DAN si istri. Kalo yang ngerasa klik hanya salah satu? Ya berarti belum jodoh. Karena, rumah tsb akan ditempatin si suami DAN istri jadi otomatis harus klik dan NYAMAN untuk keduanya. Juga, ada waktunya. Kalau memang sudah ada waktunya, pasti dibukakan jalannya dan dipermudah. Sama banged deh sama jodoh. 

Tips untuk membeli rumah :
  1. Letak komplek dan akses ke tempat tersebut (mudah dijangkau atau engga).
  2. Sarana transportasi terutama untuk komplek yang jauuuuuuuhhhhhh ke dalam, ya bangkrut aja kalo ngojek terus. 
  3. Terletak dalam jalur sutet ga? beberapa dari perumahan yang saya sebut di atas berada dalam lajur sutet.
  4. Jalur drainasenya kemana? Penting untuk bisa memperkirakan, apakah kita bisa kena banjir?
  5. Kebanyakan untuk kapling hook, sisa tanah dibayarkan ke developer sehingga tidak masuk ke dalam KPR. 
  6. Fasilitas umum terdekat seperti sekolah, RS, Bank.
  7. Browsing kredibilitas si developer, karena banyak developer yang nakal dan ga bertanggungjawab.
  8. Khusus untuk perumahan yang unitnya sedikit/cluster, cek lagi apakah sertifikat sudah pecah atau belum, harusnya sih sudah. Jadi gini, kadang kalo sistem cluster dengan unit yang sedikit itu kan kaya developer pribadi yang membeli sejumlah tanah besar. Kemudian dari tanah besar itu, dibangunlah sejumlah unit rumah2. Jika masing2 Sertifikat dari kavling tersebut sudah ada, berarti sudah pecah sertifikat. Karena kalau belum, kita juga yang nantinya ribet.
 PS. deskripsi komplek2 perumahan tsb adalah hasil deskripsi kunjungan saya akhir tahun 2012, untuk data lengkap dan pastinya bisa langsung ke kompleks perumahan tsb. 
Tuesday, April 9, 2013

Congrats for winner of GA Quiniemart

Selamat siang temans,

Terimakasih lohhh atas partisipasi dan komentarnya di GA quiniemart :)
dan... pemenangnya adalah :

Mbak Leylahana  : Untung ada toko online quiniemart
mendapatkan hadiah sesuai dengan postingannya + hadiah tambahan :)

dan pemenang hiburan :
Dea Purnama : Shop Online
mendapatkan hadiah hiburan :)

Congrats ya...
Untuk para pemenang, ditunggu detail pengirimannya (nama, alamat, no hp) ke imel saya.
Dengan subyek : "Winner GA quiniemart"
supaya imel2nya gag tenggelam diantara subyek2 imel yang lain...
Ditunggu yoo... :)